Somewhere I'm an Oscar winner
for the category Best Original Screenplay
a play based on my extraordinary life
Somewhere I'm on the other universe
where we sit in a table of two
enjoying our breakfast at Port Orchard.
Somewhere, I want to start gardening
then do it over and over again
for the rest of my life
Somewhere I want to be a wedding singer
to embrace every single happy love song
Somewhere I want to dig my own grave
so I don't have to worry about
the day I die
Somewhere I'm a campaign manager,
who could make Hillary win the 2016 race
Somewhere I live a very fine life
with 2 adorable kids and
a perfect partners to be cuddled
Somewhere I'm not waiting for the miracle,
you on the other hand, waiting for my final answer
Somewhere I'm a successful practitioner
yet I'm also a compassionate lectures
Somewhere
Somewhere
Where you and I are not even exist
No happy end. Just happy without an end.
Thursday, April 23, 2015
Wednesday, April 8, 2015
Ini yang seharian dipikirin di kantor
Semalam, secara random gue menulis beginian di timeline twitter gue.
"It's funny when someone become so important in your life, but not the other way around"
Setelah sadar, 5 menit muncul di timeline, gue menghapus tweet tadi. Gue mulai berpikir, kenapa yah kok akhir - akhir ini gue suka nge tweet yang gloomy terus sok sok an galau gitu, Kadang banyak posting yang terjadi tanpa kuasa gue. Mungkin justru karena alam bawah sadar yang bekerja, jadi lebih jujur aja.
Engga kok, gue engga sedesperate itu juga. Kadang gue berpikir, kenapa yah galau jadi trend? Coba cek deh di Instagram atau Path orang - orang (gue ga punya path), kalo posting quotes galau gitu, pasti laku keras deh. Likes sama loves nya jadi banyak banget. Apa emang betul banyak orang yang merasa demikian, jadi kayak senasib sepenanggungan? Atau emang secara stimulan lo adalah orang yang, yaudah like aja biar asik? Entah gue juga gatau gue masuk manusia yang mana.
Pikiran gue cukup melonjak kalo mikirin hal ginian. Kadang nih ya, bisa bener - bener mikirin, namun karena pembawaan gue yang super sesantai ini, jadi orang orang ya ga bakal tau kalo gue mungkin lagi kenapa - kenapa. Terus tiba - tiba gue nge tweet, again secara ga sadar (defensif) baru deh orang aware. Biasanya abis ada yang nanya kenapa gue nge tweet gitu, gue pun ga bisa ngebales. Karena somehow gue ga ngerti gue mikirin apa, dan gue lagi kenapa.
Balik lagi ke tweet diatas (seiring dengan menulisnya ini, gue berpikir ulang). Kenapa ya manusia bisa merasakan hal - hal yang dia tepis untuk dia rasakan. Atau sebenernya, manusia itu enjoy dengan setiap rasa yang di miliki. Sejujurnya, menjadikan seseorang dunia lo itu gak ada salahnya. Hal pentingnya adalah, lo jangan ngarep kalo dia bakal melakukan hal yang sama. Kalo tulus, ya di santai in aja, do not stop caring for someone, if you are willing to do it. Kalo ga kuat, kalo lo tiba - tiba baper ya berhenti sekarang juga. Tapi terkadang, orang kan boleh bingung yah. Manusiawi kan?
(Below from Law and Order SVU 7.19 Fault)
Tweetnya udah diapus, masih aja dibahas.
Ini nulis apaan sih,
Kayak anak SMA aja.
Subscribe to:
Posts (Atom)