Hari ini aku tidak kudapatkanmu,
nyata sudah ketakutanku.
nyata sudah ketakutanku.
Akulah orang yang paling menyadari saat ini,
kau tidak perlu berkata, aku sudah paham.
Namun aku risau,
aku tidak ingin tangis itu jatuh lagi,
aku ingin kau bertumpu,
berbaring, dan terlepas.
Tenang, ada aku kok.
Jika kau hilang tonggak,
aku batumu.
kau tidak perlu berkata, aku sudah paham.
Namun aku risau,
aku tidak ingin tangis itu jatuh lagi,
aku ingin kau bertumpu,
berbaring, dan terlepas.
Tenang, ada aku kok.
Jika kau hilang tonggak,
aku batumu.
Membingkas aku dari delusi.
Menyaksikan keganjalan.
Kulihat sesosok,
Itu kau!
Bukan kau,
bukan kau.
Putus asa.
Menyaksikan keganjalan.
Kulihat sesosok,
Itu kau!
Bukan kau,
bukan kau.
Putus asa.
Aku jera,
mendambakanmu bukanlah hal yg sederhana,
habis waktuku untuk mengitar dan merayau.
Tapi, ku ulangi terus.
Walau lelah ketempat yg lebih tinggi,
mendaki demi sebuah figur.
Kukeruk semuanya,
demi seberkas asa.
mendambakanmu bukanlah hal yg sederhana,
habis waktuku untuk mengitar dan merayau.
Tapi, ku ulangi terus.
Walau lelah ketempat yg lebih tinggi,
mendaki demi sebuah figur.
Kukeruk semuanya,
demi seberkas asa.
Lucunya,
Kau bahkan tidak akan pernah merasa,
karena semuanya kubuat dengan jarak.
Kau bahkan tidak akan pernah merasa,
karena semuanya kubuat dengan jarak.
Mata bertemu mata, aku tersenyum seperti biasa.
Topeng kupakaikan,
kusembunyikan lelahnya eskpedisi ini,
seolah kita bertemu karena takdir.
Lalu, kau akan merangkulku lagi,
tanpa tahu leburnya hati ini
jika kau melakukannya.
Topeng kupakaikan,
kusembunyikan lelahnya eskpedisi ini,
seolah kita bertemu karena takdir.
Lalu, kau akan merangkulku lagi,
tanpa tahu leburnya hati ini
jika kau melakukannya.
No comments:
Post a Comment